Review: Rock of Ages (2012)

 Director: Adam Shankman
Writter: Justin Theroux, Chris D'Arienzo, Allan Loeb.
 Cast: Julianne Hough, Diego Boneta, Russell Brand, Paul Giamatti, Catherine Zeta-Jones,
Malin Åkerman, Mary J. Blige, Alec Baldwin and Tom Cruise
Genre: Romance, Musical, Drama.



"Cum on Feel The Noize!!!!!!"

Apa jadinya kalau anda yang kangen dengan nuansa rock era 80an dan juga suka dengan film serta musikal? Maka ada satu film yang menghadirkan elemen-elemen yang saya sebutkan sebelumnya. Di buat oleh Adam Shankman serta dibintangi oleh banyak cast tenar, mari kita sambut: Rock of Ages, diadaptasi dari teater musikal dengan judul yang sama.


Permasalahan utama di Rock of Ages adalah terlalu banyak karakter dan konflik yang harus disatukan dalam sebuah film. Tidak ada pengembangan berarti bahkan klise nya cerita di film ini sudah membuat Rock of Ages kehilangan arah. Adegan musikal yang hidup tidak diimbangi dengan cerita yang bagus. Saya sendiri sangat bosan ketika karakter-karakter di film ini sedang berdialog ataupun diluar musik yang mengiringi mereka. Adegan-adegan yang tidak penting juga lumayan banyak di film ini. Tapi saya memuji encore di film ini. Ya, adegan penutup yang sangat rock. Meskipun begitu, tidak menyelamatkan film ini sama sekali.  


Bintang di film ini memang layak disematkan kepada Tom Cruise.Dia sangat percaya diri dalam membawakan karakter seorang Stancey Jaxx yang aura Rockstarnya sekali. Saya pun setuju dengan beberapa kritikus yang memberikan applaus kepada Tom. Setelah Cruise, Cast di film ini terasa ogah-ogahan selain bernyanyi. Catherine Zeta Jones buruk sekali, Malin Ankerman terlihat kaku sebagai seorang wartawan Rolling Stone, Russel Brand yang sama saja dengan tipikal karakter2 di film terdahulunya, Bryan Cranston yang hanya sekedar numpang lewat. Paul Giamatti sebagai tokoh antagonis di film ini lumayan mencuri perhatian sebagai manajer yang rakus, Mary J Blige yang lumayan baik serta Baldwin yang bagus dalam membawakan karakternya sebagai pemilik tempat musik. Tungggu dulu, bagaimana dengan Boneta dan Hough? Mereka bagus saat menyanyikan lagu, aura dan chemistry mereka bagus dan sangat hampa ketika cerita berjalan dan karakter mereka seperti kosong di akhir film.


Ide dari Rock of Ages ini sebenarnya sudah terhitung sering digunakan. Dari seseorang yang datang ke kota besar dan ingin jadi tenar tapi kesulitan. Hingga si karakter harus bekerja tidak sesuai impiannya.Adam Shanksman saya rasa begitu nyaman ketika ia membawakan tiap-tiap adegan bernyanyi di film ini, tapi seakan ragu dalam mengarahkan film ini dalam dialognya. Entah naskah dari Justin Theroux, Chris D'Arienzo dan Allan Loeb seakan terasa mentah sehingga jalan cerita Rock of Ages sedikit kacau. Sebagai sebuah nostalgia lagu-lagu rock era 80an, beberapanya sudah mewakili dan juga mengalami aransemen yang tidak kalah ciamiknya walaupun sulit untuk menyamai kualitas lagu aslinya. Saya sendiri menikmati setiap lagunya, terutama lagu yang dibawakan oleh Tom Cruise.


Rock of Ages sebenarnya mengasyikkan dibalik dialog dan cast yang kurang maksimal serta cerita yang kacau. Anda akan bernostalgia atau mungkin saja berkaraoke bersama karakter-karakter di film ini. Seandainya film ini tanpa dialog dan hanya bernyanyi sepanjang film, mungkin akan lebih bagus lagi.

Score: 2,5/5

Comments