Writer: Roberto Orci, Alex Kurtzman & Damon Lindelof
Cast: Chris Pine, Zachary Quinto, Benedict Cumberbatch, John Cho, Zoe Saldana,
Simon Pegg, Bruce Greenwood, Peter Weller, Alice Eve, Anton Yelchin.
Simon Pegg, Bruce Greenwood, Peter Weller, Alice Eve, Anton Yelchin.
Genre: Science Fiction, Drama, Action, Adventure, Romance.
Rating: Remaja, karena adanya beberapa adegan cukup menganggu dan ada unsur seksualitas

Rating: Remaja, karena adanya beberapa adegan cukup menganggu dan ada unsur seksualitas

"Is It Anything You Would Not Do... For Your Family?"
Film ini merupakan film yang dinantikan selama kurang lebih 4 tahun
lamanya semenjak Star Trek (2009) release. Star Trek merupakan sebuah
reboot dari franchise berjudul sama yang sudah menjadi cult dan memiliki
banyak fans juga mempengaruhi kultur. Pelakunya tidak lain adalah J.J
Abrams yang bertanggung jawab atas kebangkitan Star Trek setelah sempat
mati suri selama beberapa tahun. Kali ini, Kru Enterprise akan mengalami
suatu cobaan yang tidak hanya berpengaruh pada Starfleet namun juga
Kirk,Spock yang harus berjuang dan pengorbanan yang dihadapi oleh
mereka. Untuk sekuelnya, ada penambahan aktor yaitu Benedict
Cumberbatch, Alice Eve dan Peter Weller.
Kirk mengomandoi misi Akan tetapi, oleh suatu
tindakannya dia di panggil oleh Christopher Pike yang menganggap Kirk
tidak memiliki kredibilitas untuk menjadi seorang kapten. Sementara itu,
penyerangan di London yang diduga dalangnya yaitu John Harrison.
Harrison menjadi orang yang dicari oleh Starfleet hingga Kirk pun
memutuskan untuk mengejarnya bersama kru Enterprise. Setelah berhasil
menangkap Harrison, ternyata ada suatu hal tersembunyi yang membuat
Kirk, Spock, Uhura dan lainnya harus berpikir keras untuk menghadapi
semuanya ini. Bahkan mereka pun harus siap berkorban dan kuat menghadapi
cobaan ini... untuk mereka.
Setelah mengalami
sebuah reboot/dimulai dari awal kembali dan memberikan nuansa segar dan
juga cerita yang lebih bisa diterima, Star Trek melanjutkan suatu
fondasi awal yang sudah bagus ke tingkat level yang berbeda. Saya
sendiri termasuk menunggu dan juga berharap bahwa film ini minimal, bisa
sebagus Star Trek. Kenyataannya, Into Darkness memberikan suatu
peningkatan dari segi manapun. Sejak awal film sudah digeber mengenai
tensi yang semakin lama, semakin membuat penasaran. Tidak ada kebosanan
berarti selama saya menontonnya. Beberapa adegan aksi dan dramanya juga
dikomposisikan dengan pas.

Harus diamini, bahwa film ini sendiri
memiliki cast yang banyak. Namun, jelas paling diutamakan adalah Chris
Pine, Zachary Quinto, Zoe Saldana dan Benedict Cumberbatch. Saya
terkaget ketika melihat performa Pine yang malah lebih baik dan semakin
menyatu dengan karakternya. Sebagai seorang pemimpin yang tetap semaunya
sendiri namun tetap bertanggung jawab. Disinilah, momen dimana
transformasi seorang Captain James T Kirk ini dipersonifikasikan dengan
keren. Quinto sebagai Spock, juga memberikan suatu scene yang menarik
hati kita untuk mengetahui bagaimana ia bisa bekerja sama dengan Kirk
dan juga, bagaimana meyakinkannya dia. Sebagai Uhura, Saldana juga
bagus. Romansa dengan Spock pun tidak berlebihan. Sebagai penjahat utama
di film ini, Benedict Cumberbatch bisa dibilang sangat mengintimidasi,
sangat laten dalam kejahatannya. Dengan sukses pula saya malah membenci
karakter John Harrison ini. Entah apa jadinya kalau Benicio del Toro
yang menjadi Harrison, justru Benedict mencipatakan suatu kengerian
dalam beberapa momen. John Cho sebagai Sulu yang tidak hanya itu-itu saja melainkan terdapat tantangan lainnya yang ia hadapi. Karl Urban sebagai Dr. Leonard 'Bones' McCoy
justru menjadi scene stealer dalam film ini. Ia memberikan dialog-dialog
dan interaksi yang menarik. Simon Pegg juga, sama lucunya malahan
porsinya melebihi film pertama. Anton Yelchin juga walaupun tidak
memiliki porsi yang banyak, ada beberapa momentum yang anda akan suka.
Untuk Alice Eve dan Peter Weller, mereka berdua juga memberikan akting
yang bagus. Hampir seluruh cast memiliki chemistry yang bagus sekali.
J.J Abrams menanggung beban berat setelah kesuksesan Star Trek pertama. Belum lagi banyak ekspetasi dari Trekker/Trekkies (penggemar Star Trek) maupun penonton umum yang sudah menonton film pertamanya. Abrams pun menjawab keraguan akan sekuel buruk dengan memberikan suatu cerita yang lebih dalam dalam karakteristik kru Enterprise ini. Beberapa adegan aksi memberikan momen yang membuat saya harus menahan nafas saking seru dan menegangkannya film ini. Berterima kasihlah kepada Roberto Orci, Alex Kurtzman & Damon Lindelof yang meningkatkan level penceritaannya, bahkan lebih bagus daripada Star Trek. Mereka membuat saya termanjakan dengan setiap adegan-adegan dan cerita yang enak untuk dicerna bahkan untuk penonton awam sekalipun. Ya, disinilah yang harus patut dipuji dimana mereka semakin membuat orang-orang untuk lebih menyukai Star Trek lagi. Spesial efek disinipun bagus dan efek 3D nya juga lumayan keren untuk sebuah konversi. Michael Giacchino, lagi-lagi membuat saya terpesona dengan setiap momen yang dibalut scoring musiknya yang benar-benar menyatu. Melodius dan juga membahana, Giacchino juga membuat saya merinding. Well done, Giacchino
J.J Abrams menanggung beban berat setelah kesuksesan Star Trek pertama. Belum lagi banyak ekspetasi dari Trekker/Trekkies (penggemar Star Trek) maupun penonton umum yang sudah menonton film pertamanya. Abrams pun menjawab keraguan akan sekuel buruk dengan memberikan suatu cerita yang lebih dalam dalam karakteristik kru Enterprise ini. Beberapa adegan aksi memberikan momen yang membuat saya harus menahan nafas saking seru dan menegangkannya film ini. Berterima kasihlah kepada Roberto Orci, Alex Kurtzman & Damon Lindelof yang meningkatkan level penceritaannya, bahkan lebih bagus daripada Star Trek. Mereka membuat saya termanjakan dengan setiap adegan-adegan dan cerita yang enak untuk dicerna bahkan untuk penonton awam sekalipun. Ya, disinilah yang harus patut dipuji dimana mereka semakin membuat orang-orang untuk lebih menyukai Star Trek lagi. Spesial efek disinipun bagus dan efek 3D nya juga lumayan keren untuk sebuah konversi. Michael Giacchino, lagi-lagi membuat saya terpesona dengan setiap momen yang dibalut scoring musiknya yang benar-benar menyatu. Melodius dan juga membahana, Giacchino juga membuat saya merinding. Well done, Giacchino
Sebagai sebuah sekuel, Star Trek memberikan sebuah level berbeda dan kemajuan. Bahkan akan sangat menarik lagi untuk menunggu kisah lanjutannya. Abrams paham betul, bagaimana cara menarik hati setiap penontonnya untuk mengikuti kisah di film ini. Pemilihan cast yang bagus terutama Benedict Cumerbatch juga Chris Pine, cerita yang lebih keren, dan scoring yang dahsyat dari Giacchino. Star Trek Into Darkness merupakan salah satu film terbaik di tahun 2013. A Well Recomended!
Score: 4,75/5
Comments
Post a Comment