Review: Kamen Rider Hibiki



Series: Kamen Rider Hibiki
Producer: Shigenori Takatera (Episode 01-29), Shinichiro Shirakura (30-48)
Cast: Shigeki Hoshokawa, Rakuto Tochihara, Jouji Shibue, Miyuki Kanbe, Erika Mori, Kenji Matsuda, Shingo Kawaguchi, Nana Akiyama, Mayu Gamou, Yuichi Nakamura. 


Hampir semua serial Kamen Rider di era Heisei sudah saya tonton. Namun saya akui, ada satu serial yang justru belum saya sentuh dan akhirnya berkesempatan untuk menyaksikannya. Ya, Kamen Rider Hibiki adalah serial yang tayang pada tahun 2005 dan memiliki tema yang unik. Mengambil tema musik dan tidak seperti heisei rider sebelumnya yang justru mengambil unsur tradisional yang kental. 


Saya menyukai serial ini dan karakter yang ada di dalamnya. Hibiki, Asumu, Ibuki, Akira, Todoroki dan Zanki serta tidak ketinggalan yaitu staff dari Takeshi.  Dari awal, mereka terlihat amat membumi dan juga memberikan budaya santun yang kental. Menjunjung rasa hormat yang juga kuat dan unsur karakternya yang terus berlatih. Hal ini tidak lain merupakan ciri khas dari produsernya, Shiogenori Takatera yang sudah dilakukannya di Kamen Rider Kuuga. Apalagi, dengan berani menampilkan pertarungan di hutan yang memang agak jarang ditampilkan di heisei rider sebelumnya. Pujian lainnya adalah dari segi opening song-nya, Kagayaki diikuti dengan perkenalan cast nya yang bagus sekali. Plus, Akira Fuse yang menyanyikan Shonen Yo sangat membantu serial ini di paruh awal serialnya.  Saya amat memuji 29 episode awalnya yang memiliki kualitas bagus hingga sesuatu hal yang buruk terjadi. 


Kiriya, salah satu karakter yang tidak penting di Hibiki

Adanya perubahan tim produksi dan didepaknya Takatera dari Hibiki oleh Toei dan Hibiki kemudian diubah dengan pakem Kamen Rider pada umumnya. Perubahan ini diakibatkan rendahnya penjualan mainan dan juga tanggapan dari pihak orang tua di Jepang di mana anak-anak justru tidak menyukainya. Bukannya bagus, perubahan ini justru menghilangkan identitas dari Hibiki. Belum lagi adanya pengebirian beberapa karakter yang sudah bagus yang dilakukan oleh Toshiki Inoue, penulis yang ditunjuk oleh Toei pasca pergantian tim produksinya justru tidak membantu . Apalagi dengan masuknya karakter Kiriya yang malah buat saya adalah karakter paling tidak penting di Hibiki. Terlebih, Inoue justru seperti hendak mengenyahkan karakter Asumu dengan kehadiran Kiriya. Ya, karakter Todoroki-Zanki memang masih bagus untuk dikembangkan namun sisanya justru mundur, termasuk Hibiki nya sendiri. 


Tak ayal, Shigeki Hoshokawa yang merupakan pemeran Hibiki tidak menikmati proses pembuatan paruh akhir serial ini. Kemunduran serial ini semakin menjadi-jadi di tiga episode akhir dan terutama episode 47 dan 48. Episode finalnya maaf-maaf saja, dieksekusi dengan sangat buruk. Apalagi setelah mengetahui naskahnya ditulis ulang sebanyak enam kali dan sangat terlihat di episode 48  yang buruk itu.  Salah satu kesalahan paling fatal dari pergantiannya juga adalah mengganti lagu pembukanya dan menghilangkan bagian ending song Shonen Yo. Ya, sangat fatal. Kejadian pergantian tim produksi Hibiki bagi saya tidak termaafkan, apalagi ceritanya yang menurun drastis.  Percayalah, kejadian ini sangat memberikan andil besar pada perkembangan Kamen Rider berikutnya pun pandangan dunia entertainment Jepang pada salah satu franchise tokusatsu Jepang ini. 


Overall, Kamen Rider Hibiki merupakan serial yang memiliki potensi amat besar dan sangat terlihat dari paruh awal serialnya yang bagus. Sayang sekali, pergantian tim produksi dan juga arah ceritanya membuat seri ke-5 heisei kamen rider ini justru menjadi buruk. Andai saja Takatera masih memegang serial ini seperti yang juga diinginkan jajaran pemainnya (termasuk saya sendiri), mungkin Hibiki akan dianggap sebagai serial yang memorable. Sayang sekali, hal ini tidak terwujud.

 Cast Hibiki yang reuni 10 tahun yang lalu. Foto dari akun twitter Nana Akiyama

Comments