Review: Uchu Keiji Gavan vs Tokusou Sentai Dekaranger: Space Squad (2017)


Crossover di dunia tokusatsu memang sudah sangat lazim dan semakin ramai dalam kurun waktu 8 tahun belakangan ini. Baik crossover franchise Sentai, dengan Kamen Rider atau malah dengan Metal Heroes. Namun seakan berusaha lagi menghadirkan sesuatu hal yang berbeda, Toei kini membuat kembali crossover Sentai dengan Metal Heroes lewat Uchu Keiji Gavan vs Tokusou Sentai Dekaranger: Space Squad (2017).  Sebelumnya Gavan pernah melakukan crossover dengan Kyoryuger, Go-Buster dan Gokaiger walaupun dalam judul yang terakhir ini masih berfokus pada original Gavan. Dibesut oleh sutradara kawakan Koichi Sakamoto, apakah Space Squad memberikan kemagisan lainnya di dunia tokusatsu? 


Film ini memiliki sebenarnya memiliki fondasi yang sudah sangat umum tentunya dalam format crossover: Salah Paham. Untungnya pengarahan ceritanya tidak seklise crossover lainnya. Adanya konflik yang menggigit ditambah teka-teki yang memang terasa tepat untuk film ini. Dari awal sampai akhir saya tersenyum-senyum dan umringah dengan alurnya yang mengasyikkan. Walaupun lebih agak dewasa secara penggambaran ceritanya, namun Space Squad mengedepankan unsur aksi yang kental apalagi Sakamoto mengarahkannya dengan elegan. Sajian pertarungan pamungkasnya juga dihidangkan dengan manis dan juga memorable dengan berbagai gimmick scene yang memanjakan mata. Tambah lagi pose dari hero baik Gavan dan Dekaranger yang Sakamoto paham betul akan role call yang bagus. Pun demikian, villain di sini juga tidak kalah dengan heronya. Madgallant tidak hanya mengancam namun juga memberikan perlawanan dan juga hawa mengerikan. Adegan akhir filmnya seakan membuka sebuah ruang yang tidak terduga bagi saya, dan mungkin menjadi bagian yang sangat menarik jika film ini sukses. 


Adapun hal lainnya yang patut diperhatikan di sini adalah bagaimana Sakamoto dan penulis Space Squad, Narushia Arakawa memberikan keadilan bagi Geki dan Gavan terbaru. Setelah film Gavan the Movie yang flop dan kurang mendapat sambutan baik, di sinilah karakternya mendapatkan momentumnya. Malahan di sinilah 'passing the torch' dirinya dengan Retsu Ichijouji (original Gavan) lebih memorable. Kehadiran Kenji Ohba yang hanya sekilas namun tentunya tetap saja memperlihatkan aksi yang menawan. 


Dekaranger di satu sisi, juga bisa berbaur dengan karakter Geki di sini. Semua karakternya tetap sama personanya walaupun tentu ada perkembangan yang juga pas di mana mereka bisa dibilang lebih senior dari Gavan Type-G. Sajian pernikahan Umeko dan Sen juga BanBan yang lebih matang sebagai Deka Red Fire Squad menjadi dua poin penting yang menambah semaraknya Space Squad. Tidak ada berat sebelah malahan kerjasama mereka semua padu sekali. 


Sempat skeptis karena beberapa karyanya belakangan yang menurun, saya kemudian tersenyum puas akhirnya di mana Sakamoto akhirnya kembali ke performa terbaiknya. Menyuguhkan aksi dan drama dengan komposisi yang berimbang. Bahkan bisa dibilang di sini style-nya terasa berbeda termasuk dalam pengambilan gambar yanh jujur saya acungi dua jempol di sini. Arakawa yang menulis ceritanya juga secara mengejutkan mampu mengolah cerita Space Squad yang walaupun sederhana namun memiliki daya taring yang kuat. Scoring musiknya di sini juga dengan piawai menyesuaikan scene di Space Squad ditambah ending song dari YOFFY dan Akira Kushida berjudul "SPACE SQUAD" juga membuat filmnya bertambah gemilangnya. 


Akhir kata, Uchu Keiji Gavan vs Tokusou Sentai Dekaranger: Space Squad merupakan crossover yang amat penting, percaya diri dan juga hebat. Kudos kepada Koichi Sakamoto yang mengarahkan filmnya dengan apik juga cast Gavan-Dekaranger yang bermain dengan gemilang. Fantastic Crossover!

Comments